Di sekitar lingkungan saya terdapat sebuah Yayasan Tuna Netra, dan saya sempat mengamati sesekali banyak sekali orang yang lalu lalang berdatangan ketempat itu. Disela penasaran saya, maka saya tanyakan kepada warga sekitar, ternyata itu memang Yayasan khusus untuk orang yang Tuna Netra. Lalu saya bertanya ada beberapa orang yang berdatangan kesana dia bukan Tuna Netra, dan warga pun menjawab, kalau itu dia memang membuka pijit untuk umum.
Disela-sela di urut saya memberanikan diri untuk bertanya tentang kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan kepada Yayasannya. Dan karena tidak puas maka saya meminta waktu setelah selesai urut untuk menginterview beliau, diluar dugaan, ternyata saya disambut dengan baik.
Saya membuat janji 1 hari setelah saya diurut, dan keesokan harinya saya konfirmasi, ternyata memang beliau siap untuk saya wawancarai (Sok jadi wartawan).
Lalu saya datang ketempat beliau kembali dengan bermodalkan BB untuk mencatat sekiranya ada yang bisa saya abadikan dalam tulisan saya.
Namanya Pak Panggeng, "gak usah pakai nama samaran mas kalau mau ditulis diblog", itu pintanya. Saya sangat senang sekali tentunya. Pak Panggeng ini memiliki 2 orang anak yang kebetulan kedua-duanya adalah Laki-laki. Pak Panggeng ini mengalami "kebutaan" dikarenakan sakit, bukan turunan. Jadi kedua anaknya terlahir normal tentunya.
Yayasan Tuna Netra yang dibangun oleh Pak Panggeng ini mencakupi wilayah Tangerang dan sekitarnya, alamak luas juga ternyata. Karena Yayasan yang dimiliki oleh Pak Panggeng ini masih terbilang jarang, bahkan dinas sosial pun belum tentu membuatkan tempat semacam ini satu untuk satu daerah.
Semangat yang luar biasa memang tampak pada wajah beliau. Walaupun beliau Tuna Netra tapi beliau tidak seperti kebanyakan, beliau tetap sibuk dengan handphonenya. Dalam Yayasan Tuna Netra ini beliau membuka kelas yaitu, Alqur'an, Memijat dan Komputer.
Alqur'an yang berjenis Braile, tapi komputernya ?
Setidaknya itu pertanyaan untuk saya, namun saya diajak kedalam kelasnya beliau. Dinyalakanlah komputernya dan ditunjukkannya cara dia menggunakannya.
Subhanallah ....
Komputer itu berbunyi disetiap cursor yang terhinggapi text, dan itulah panduan beliau menggunakan komputer. Untuk kelas Komputer beliau membuka 3 kelas dan Alqurannya memiliki 2 kelas. Selain belajar membaca Alqur'an beliau juga mengajarkan cara khotbah, khotbah muhadoroh dan belajar khotbah lainnya.
Braile untuk pemula diajarkan iqro dan tahswin. Dan beliau memanggil tutor dari kalangan Tuna Netra dan ada yang dari kalangan Netral. Satu Tutor biasanya beliau bayar 100 rb satu kali pertemuan. Pendidikan biasanya dilakukan dalam waktu 4 bulan untuk satu kelas. Setelah lulus beliau berikan sertifikat hanya legalisir dari beliau belum dari diknas.
Begitupun dengan Kelas memijatnya, beliaupun membuka beberapa teori dalam teknik memijat. Bahwasanya yang beliau ajarkan tidak asal-asalan memijat, dia memberikan teori mulai dari Shiatsu, Refleksi dan ilmu yang lainnya.
Lalu saya bertanya dari mana ia dapatkan ilmu itu semua, dan ia pun menjawab pernah mengikuti kursus diluar kota yang pernah diadakan oleh Pemerintah, setelah dari sana maka ia berniat mendirikan sebuah Yayasan yang betujuan untuk membimbing para Tuna Netra "Se Indonesia".
Beliau mengatakan Kebutaan saya ini bukan satu alasan saya untuk malas, untuk mengemis dan untuk meminta-minta, justru saya berfikir bagaimana saya dapat terus survive dan tumbuh bersama dengan orang-orang yang normal.
Itu sebuah perkataan yang luar biasa.
Kesulitan yang beliau hadapi adalah masalah dana, dimana ia hanya mendapat dana dari Pemerintah Kota sebesar 5 Juta dalam satu tahun. Yang notabene nya peminat kursus ditempatnya sudah semakin membludak alias banyak.
Beliau masih mengharapkan dari para dermawan yang ingin menyumbangkan amalnya untuk Yayasan yang dibinanya. "Jika ada kawan-kawan atau sanak famili yang ingin membantu bisa hubungi saya yah mas Arie", itu kalimat yang diucapkannya.
Bila saya compare dengan orang yang lalu lalang yang saya perhatikan selama 1 bulan ini, memang sepertinya dana 5 Juta itu tidak akan mencukupi kebutuhan Yayasan itu sendiri. Saya melihat memang berapa banyak kaum Tuna Netra yang lalu lalang datang ketempat dimana Yayasannya berdiri.
Ini sungguh satu hal yang luar biasa, dan diluar dugaan saya diberikan kesempatan untuk menginterview beliau secara khusus. Satu kesempatan yang luar biasa, dan interview pertama yang menakjubkan untuk saya.
Memang Jodoh itu tidak ada yang pernah tahu, saya belajar banyak dari apa yang beliau lakukan dengan yang saya lakukan. Dengan keterbatasan yang beliau miliki, beliau memiliki satu visi yang sangat besar, dimana saya sendiri tidak memiliki visi sebesar itu, belum berani bahkan.
Tapi beliau memang sangat luar biasa, dan saya sering memikirkan bahwa dia pasti orang yang spesial dihadirkan untuk bumi kita tersayang ini. Saya beruntung dapat bertemu dengan orang sangat spesial kali ini.
Beliau tidak mengeluh dengan keadaan beliau, "SAMA SEKALI", bahkan beliau memang terlihat "fun" dalam melakukan semua kegiatannya. Sungguh luar biasa.
Interview ditutup dengan hidangan teh manis yang disediakan oleh Istri tercintanya. Lalu dia menanyakan akan dipublish dimana tulisannya, "Blog yah ?"
Dia mengerti blog juga cui ....
"Iya pak", lanjut saya.
"Saya membuat blog yang bertemakan Social Creative yang berisikan tentang semua hal yang sosial dan kreatifitas manusia", lanjut saya.
"Sukses buat blognya yah mas", Lanjutnya.
WOw ... blog saya didoakan man .... Amien, amien.
Lalu saya mencicipi teh manisnya, dan tidak lama dari itu saya ijin pulang, karena grogi dan agak nervous, interview pertama cui ....
Saya pamit dan salam, sambil sama-sama mendoakan semoga dengan dipublishnya tulisan saya kali ini bisa memberikan manfaat untuk Beliau dan pembaca blog saya.
Lalu saya membawa tulisan didalam memopad didalam bb saya, ijin pulang.
Sesampainya dirumah saya menuliskan kembali kedalam sebuah buku saya, dan say inkubasi selama 2 minggu, setelah itu barulah sekarang saya publish diblog saya.
Sumber :
Bapak Panggeng : 081380789783
(bagi yang berminat untuk menyumbang atau beramal, bisa menghubungi langsung ke Nomor Beliau).
Salam Kreatif,
@rie fabian-
www.fabianstudio.biz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar